Ponpes Darur Rohman Tulang Bawang Barat Jadi Lokasi Pelantikan PC Fatayat NU 2025–2029
![]() |
DOC PC Fatayat NU Tulang Bawang Barat |
Tulang Bawang Barat — Pondok Pesantren Darur Rohman, yang diasuh oleh KH. Duri Abdul Karim, menjadi Tempat
pelaksanaan Pelantikan Pengurus Cabang
Fatayat NU Tulang Bawang Barat masa khidmat 2025–2029, pada Jumat, 27 Juni 2025. Acara berlangsung
khidmat dan semarak di kompleks pesantren yang terletak di Tiyuh Mulya Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah.
Dipilihnya Ponpes Darur Rohman sebagai lokasi
pelantikan menjadi simbol kuat sinergi antara institusi pendidikan pesantren
dan organisasi perempuan muda Nahdlatul Ulama (Fatayat NU) dalam memperkuat
dakwah Islam Ahlussunnah wal Jama’ah di Tulang Bawang Barat.
Dalam sambutannya, KH. Duri Abdul
Karim menyambut baik penyelenggaraan kegiatan Fatayat NU di lingkungan
pesantren. Beliau menekankan bahwa pesantren bukan hanya pusat pendidikan
agama, tetapi juga tempat tumbuhnya kader-kader penggerak perubahan sosial dan
keagamaan.
“Fatayat NU adalah bagian dari perjuangan
Nahdlatul Ulama. Ponpes Darur Rohman siap menjadi ruang terbuka untuk
kaderisasi, pelatihan, dan kegiatan keummatan,” tegas beliau.
KH. Duri juga menambahkan bahwa peran
pesantren hari ini semakin penting, bukan hanya dalam mendidik santri, tetapi
juga dalam membangun peradaban Islam yang inklusif dan rahmatan lil alamin.
Kegiatan pelantikan ini dihadiri oleh berbagai unsur NU dan pemerintahan
daerah, di antaranya:
·
Bupati
Tulang Bawang Barat H. Novriwan Jaya
·
Wakil
Ketua DPRD Tulang Bawang Barat
·
PW Fatayat
NU Provinsi Lampung
·
Tokoh NU: Ketua PCNU, Muslimat NU, GP Ansor,
IPNU, IPPNU, Pagar Nusa
·
Tokoh daerah: Ketua BAZNAS, Ketua NPCI, Direktur
RS Assyifa, Ketua LBH NU, dan Pembina STIES Tunas Palapa
Selain pelantikan, acara juga dirangkaikan
dengan Latihan Kepemimpinan Dasar (LKD)
dan Pengajian Akbar yang diikuti
oleh ratusan peserta dari berbagai kecamatan.
Dengan latar pesantren yang penuh nilai spiritual dan tradisi keilmuan,
pelantikan PC Fatayat NU ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat baru dalam
menjalankan amanah organisasi. Fatayat NU dan pesantren diharapkan bisa saling
menopang dalam agenda dakwah, pendidikan, pemberdayaan perempuan, serta
penjagaan akidah dan tradisi Islam Nusantara.
“Kita butuh kader-kader perempuan muda yang berilmu dan berakhlak. Fatayat NU harus terus bergerak bersama pesantren, agar dakwah tetap membumi dan menjangkau semua lapisan,” tutur KH. Duri.