HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar
pasang

Ranting NU Sumber Rejeki, Kumpulkan Jamaah Peringati 10 Muharram 1447H di Masjid Al- Ikhlas

 

Suasana jama'ah peringati 10 Muharram 1447H.

Nutubaba, 05/07/2025. Peringati 10 Muharram 1447H, ranting NU Sumber Rejeki kumpulkan seluruh warga Nahdliyyin di Masjid Al-Ikhlas pada Sabtu 05 juli 2025 selepas sholat isya'. Ibadah sholat sunah diantaranya sholat lidaf'il bala', sholat taubat, sholat hajat dan diahiri dengan sholat tasbih. Setelah sunah selesai di lanjutkan dengan kendurian yang telah dibawa oleh jama'ah berupa nasi takir (paket nasi).

Jama'ah ibu-ibu usai laksanakan sholat sunah.

Kenduri adalah tradisi yang umum dilakukan oleh warga Nahdlatul Ulama (NU) dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam rangka memperingati hari-hari besar Islam seperti 10 Muharram. Kenduri biasanya dilakukan dengan mengumpulkan warga dan membagikan makanan, seperti nasi takir, untuk mempererat silaturahmi dan meningkatkan kesadaran spiritual. Tradisi ini juga menjadi sarana untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan membangun komunitas yang lebih erat.

Peringatan 10 Muharram (Hari Asyura) memiliki makna yang mendalam dalam Islam dan dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia dengan berbagai tradisi. Berikut adalah beberapa makna penting di balik peringatan ini diantaranya :

1. Penyelamatan Nabi Musa dan Bani Israel  
   - Hari Asyura dipercaya sebagai hari ketika Nabi Musa (Musa a.s.) dan Bani Israel diselamatkan oleh Allah dari kejaran Firaun dengan terbelahnya Laut Merah.  
  - Nabi Muhammad (SAW) berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur dan mengikuti tradisi Nabi Musa (sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim).

2. Puasa Sunnah dan Amalan Kebaikan  
- Rasulullah menganjurkan puasa pada 10 Muharram (dan disunnahkan juga puasa pada 9 Muharram, dikenal sebagai Tasu'a) untuk membedakan diri dari tradisi Yahudi.  
 - Puasa Asyura diyakini dapat menghapus dosa setahun yang lalu (HR. Muslim).

3. Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam 
 - Pada 10 Muharram, terjadi peristiwa tragis Karbala (61 H/680 M), di mana cucu Nabi Muhammad, Husain bin Ali, syahid bersama keluarganya dalam pertempuran melawan pasukan Yazid bin Muawiyah.  
- Bagi Muslim Syiah, hari ini adalah hari berkabung dan refleksi atas perjuangan melawan kezaliman.  
 - Bagi Muslim Sunni, peristiwa ini dihormati sebagai tragedi besar, tetapi fokus utama tetap pada puasa dan ibadah.

4. Simbol Kemenangan Kebenaran atas Kezaliman  
Asyura mengingatkan umat Muslim akan pentingnya ketabahan, keadilan, dan pengorbanan dalam membela kebenaran, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Musa dan Husain bin Ali.

5. Tradisi Lokal dan Amalan Sosial  
- Di berbagai negara, Asyura dirayakan dengan kegiatan seperti:  
- Memberi makan anak yatim (sedekah Asyura).  
- Membaca doa dan zikir khusus.  
- Di Indonesia, sebagian masyarakat membuat bubur Asyura sebagai simbol persaudaraan.

10 Muharram bukan sekadar hari bersejarah, tetapi juga momentum untuk introspeksi, memperkuat iman, dan berbuat kebajikan. Nilai-nilai yang terkandung dalam Asyura relevan dalam konteks kekinian, seperti melawan ketidakadilan dan memperkuat persatuan. (rep. mwcnu gunung agung).


Posting Komentar