HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar
pasang

Mereka Tak Hanya Mengaji, Tapi Juga Beraksi Beginilah Santri Darul Hidayah Al Anshory Ditempa Menjadi Generasi Hebat

 

Tulang Bawang Barat Mentari pagi baru saja menyapa langit Panaragan Jaya, namun lapangan futsal dan bola voli Pondok Pesantren Darul Hidayah Al Anshory sudah bergemuruh. Sorak semangat, tawa bahagia, dan teriakan takbir bersahut-sahutan memenuhi udara. Di antara dentuman bola dan langkah kaki yang penuh semangat, terpancar wajah-wajah muda yang berjuang bukan hanya demi kemenangan — tapi demi kehormatan dan ukhuwah di jalan Allah.

Hari itu, Minggu (2/11/2025), menjadi saksi kebersamaan luar biasa tiga pesantren di Kabupaten Tulang Bawang Barat: Pondok Pesantren Darul Hidayah Al Anshory, Pondok Modern Al Furqon, dan Pondok Pesantren Nurul Mutaqin. Mereka datang dengan semangat persaudaraan, menjadikan pertandingan ini bukan sekadar kompetisi, melainkan panggung pembentukan karakter dan akhlak santri sejati.

Namun, ada yang istimewa dari suasana hari itu.
Di antara sorak dukungan dan peluh perjuangan, tampak para santri Darul Hidayah Al Anshory tampil dengan semangat yang menyala. Gerak mereka di lapangan memancarkan disiplin, kerja sama, dan keberanian. Mereka tidak hanya bermain — mereka menginspirasi.

“Kemenangan sejati bukan di papan skor, tapi di hati yang ikhlas dan sikap yang santun,” ujar pelatih Darul Hidayah dengan mata berbinar, menyaksikan santrinya berjuang penuh sportivitas.

Setiap bola yang dipukul, setiap serangan yang dilancarkan, menggambarkan filosofi pendidikan di Darul Hidayah Al Anshorymendidik dengan keteladanan, menguatkan dengan disiplin, dan menumbuhkan dengan cinta ukhuwah.
Di lapangan itu, tidak hanya otot yang digerakkan, tapi juga hati yang dilatih: untuk sabar, jujur, menghargai lawan, dan tidak menyerah.

Para pembina dan pengasuh menyambut kegiatan ini dengan penuh kebanggaan. Mereka melihat bagaimana nilai-nilai pesantren tumbuh subur dalam diri para santri — menjadikan mereka bukan hanya ahli agama, tetapi juga pejuang berakhlak dan pemimpin masa depan.

“Inilah bukti bahwa dunia pesantren bukan sekadar tempat menghafal kitab. Di sini, kami mencetak insan yang kuat dalam iman, cerdas dalam pikiran, dan sehat dalam jasmani,” ungkap salah satu pembina dengan nada haru.

Pesantren Darul Hidayah Al Anshory terus membuktikan diri sebagai wadah lahirnya generasi unggul yang tak hanya menguasai ilmu, tapi juga memiliki karakter baja dan jiwa sosial tinggi. Melalui semboyan “Santri Aktif, Santri Berprestasi,” pesantren ini menegaskan bahwa menjadi santri berarti menjadi pejuang — pejuang ilmu, akhlak, dan kemanusiaan.

Dan di setiap senyum santri yang berlari di lapangan hari itu, tergambar masa depan Islam yang cerah.
Mereka adalah generasi yang ditempa dengan ilmu dan iman, yang kelak akan berdiri tegak memimpin dengan kearifan, kelembutan, dan kekuatan hati.

Darul Hidayah Al Anshory bukan hanya pesantren — ia adalah rumah bagi jiwa-jiwa muda yang ingin tumbuh menjadi pribadi yang utuh: berilmu, berakhlak, dan bermanfaat bagi umat.


Posting Komentar