HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar
pasang

Camat Gunung Agung, Pererat Hubungan Umara' dan Ulama Pada Acara Turba PCNU Tubaba

Peninjauan lokasi calon gedung NU Gunung Agung oleh Camat Gunung Agung dan PCNU Tubaba.

Gunung Agung, Sabtu (24/05/2025). Turba PCNU Tubaba dapat menjadi sarana untuk memperkuat hubungan antara PCNU dan masyarakat, antara ulama dan umaro' serta meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan.
Seperti terlihat jelas suasana akrab dan hangat saat acara Turba PCNU Tubaba di MWCNU Gunung Agung, Sabtu 24 mei 2025 berlokasi di Halaman pondok pesantren Darul Falah Tiyuh Sukajaya, yang di hadiri oleh jajaran pengurus PCNU, dari Syuriyah, Mustasyar, Tanfidziyah, pengurus lembaga yang ada di NU,  jajaran pengurus MWCNU Gunung Agung dan Banom, Camat Gunung Agung beserta beberapa Kepalo Tiyuh yang ada di lingkup Kecamatan Gunung Agung serta ratusan kader NU.



Dalam acara tersebut jama'ah memberikan apresiasi atas sambutan Camat Gunung Agung Wahyudi Alamsyah, S.Km, M.M, yang siap mendukung kegiatan NU di wilayahnya serta memerintahkan langsung kepada Kepala Tiyuh selaku umaro' (pemimpin) untuk bersinergi dengan ulama.

"Sebagai Camat Gunung Agung, saya menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan turba PCNU Tulang Bawang Barat ini. NU sebagai organisasi keagamaan dan sosial terbesar di Indonesia memiliki peran strategis dalam membangun karakter masyarakat, memajukan pendidikan, dan menggerakkan ekonomi umat. Oleh karena itu, dukungan dari seluruh elemen pemerintahan, khususnya para kepala desa, sangat dibutuhkan untuk mensukseskan program-program NU di wilayah masing-masing.  

Dan terkhusus Para Kepala Tiyuh 
Kita semua adalah umaro’ (pemimpin) yang diberi amanah untuk mengayomi masyarakat. Salah satu bentuk pengayoman itu adalah dengan mendukung kegiatan-kegiatan yang membawa kemaslahatan, termasuk program NU. Sesuai Tupoksi kita, mari bersinergi dengan para ulama dan pengurus NU dalam:  
1. Pembangunan moral dan spiritual melalui majelis taklim, pengajian, dan pendidikan agama.   
2. Menjaga kerukunan beragama dan menangkal paham radikal dengan menguatkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah.  
3. Memfasilitasi infrastruktur yang dibutuhkan NU, seperti pembangunan kantor NU, madrasah, atau mushala.  

Saya tegaskan, kepedulian kita semua terutama para Kepala Tiyuh terhadap ulama dan NU adalah bentuk tanggung jawab kepemimpinan yang berlandaskan keimanan dan kebangsaan. Mari jadikan NU sebagai mitra strategis dalam membangun Kecamatan Gunung Agung yang religius, sejahtera, dan harmonis" tutupnya. (mwcnu gunung agung).

Posting Komentar